Saturday 8 May 2010

Warna-Warni Java Jazz




Well open up your mind and see like me
Open up your plans and damn you're free
Look into your heart and you'll find love love love
Listen to the music of the moment maybe sing with me
A lá peaceful melody
It's your God-forsaken right to be loved love loved love loved

Lagu I’m Yours mengalun indah. Ribuan penonton yang memadati Exhibition Hall B, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta ikut bernyanyi mengikuti suara renyah Jason Mraz. Penyanyi dan penulis lagu asal Amerika Serikat ini mampu menghipnotis penonton.

Jason Mraz memang bukan penyanyi bergenre jazz, namun kehadirannya tak pelak merupakan salah satu alasan mengapa begitu banyak penonton, terutama ABG datang ke JJF pada hari pertama dan kedua (6 dan 7 Maret 2009). Dengan gaya busana santai dan mengenakan topi khas yang menjadi andalannya, Jason dengan sempurna memanjakan telinga para penggemarnya.

Pada hari pertama, penyanyi keturunan Cekoslovakia ini tampil di Stage 2 Exhibition Hall B sekitar pukul 18.50. Ia tampil membawakan 12 lagu di antaranya Make It Mine, The Remedy, Butterfly, Lucky, dan tentunya I’m Yours.

Hari kedua Jason tampil di Plenary Hall. Ketika layar panggung dibuka, Jason langsung disambut teriakan histeris penonton. Penyanyi yang musiknya terpengaruh reggae, pop, rock, folk, jazz, dan hip hop ini berkali-kali menyapa penonton dan mengajak mereka untuk bernyanyi dan berjoget. Selain itu, ia juga memfoto para personel band pengiringnya termasuk dirinya dengan kamera polaroid kemudian melemparnya ke arah penonton. Penampilan penyanyi yang pernah belajar di American Musical Dramatic Academy, New York ini juga ditonton oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan rombongannya yang duduk di balkon atas.

Selain Jason Mraz, penonton JJF 2009, juga dimanjakan oleh penampilan Matt Bianco. Saat jumpa pers sebelum pentas di Plenary Hall, Matt Bianco mengaku merasa bangga bisa tampil di JJF. Menurut personel Matt Bianco, Mark Fischer, Matt Bianco belum pernah tampil di Indonesia sejak pertunjukan mereka terakhir pada 1990. Fischer yang ditemani personel Matt Bianco lainnya, yaitu Mark Reilly berharap album terakhir Matt Bianco yang telah dirilis di Jepang dan Korea pada bulan Maret ini bisa segera dirilis di Indonesia.

Pada hari ketiga penyelenggaraan JJF, antrian padat penonton kembali terjadi, terutama di depan pintu masuk Plenary Hall, tempat Bryan McKnight tampil. Malam itu, McKnight memang jadi sorotan paling dinanti. Sejak pukul 18.30 WIB ribuan penonton telah membludak menuju Plenary Hall padahal pertunjukan baru mulai satu setengah jam kemudian. Terlambat 30 menit dari waktu pertunjukan seharusnya.

Aksi McKnight yang romantis dengan bumbu humoris, mengobati penantian panjang penonton. Lagu pertama penyanyi asal New York ini, Used to be My Girl, membuat penonton berteriak histeris. Belum lagi, McKnight mengatakan sedang ingin mencari seorang pendamping karena sekarang dirinya tengah sendiri.

“Saya ingin mengundang seorang wanita yang juga single untuk menemaniku di sini dan menarilah dengan bagus supaya saya bisa menentukan pilihan,” ujar pria kelahiran 5 Juni 1969 yang lagi-lagi membuat para penonton perempuan histeris sambil mengangkat tangan mereka berharap akan dipilih.

Keberuntungan jatuh pada gadis bernama Angel. Angel naik ke atas panggung dan menemani sang idola. McKnight menghadiahi Angel rayuan maut dan sekuntum mawar merah. Dengan bersimpuh McKnight menyanyikan lagu Still in Love dilanjutkan dengan lagu I Do.
McKnight memainkan hampir seluruh lagu andalannya dalam waktu satu jam. Di tengah pertunjukan, pria yang juga penulis lagu dan produser musik ini mengundang kedua anaknya, Brian Junior dan Niko untuk menyumbangkan beberapa lagu. Mereka punya suara yang tak kalah hebat dari ayahnya. Malam itu, McKnight melengkapi penampilannya dengan lagu-lagu seperti Show Me the Way Back to Your Heart, One Last Cry, dan Back at One.

Di antara ribuan penonton yang memadati Plenary Hall, nampak Miranda Goeltom. Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia itu terlihat sangat antusias menonton penampilan McKnight. Miranda bahkan tak segan ikut bergoyang mengikuti alunan lagu McKnight. Di tempat lain, penonton yang tak membeli tiket McKnight tampak ruah di pentas Kla Project juga Tohpati.

Selain musisi-musisi tersebut, JJF yang mengusung tema It’s a Festival for All didukung oleh sederet artis ternama dalam dan luar negeri, tidak hanya jazz, namun berbagai genre lainnya seperti Laura Fygi, Swing Out Sister, New York Voices, Mike Stern, Ivan Lins, Alex Ligertwood & David Garfield, Vinny Valentino, Diana Reeves, Benny Likumahuwa, Oele Pattiselanno, Bob Tutupoly, Syharani & Queen Firework, Slanks, Glenn Fredly, Tompi, Ecoutez, Zarro, Ran, dan banyak lagi lainnya.

No comments:

Post a Comment